Rabu, 15 Agustus 2012

Rumah untukmu

kepada senja dimana bulatan oranye menggantung kepada kemilau jingga
pada batas cakrawala yang bersinar lembayung..
pada pendar-pendar cahaya keemasan diantara peraduan siang dan malam..
kurapalkan dan kukhidmatkan lantunan doa ku
entah pada pusara, entah pada galaksi, entah pada langit tujuh lapisan
kepada siang menuju malam pada perbatasan senja, kutitipkan sebait doa sederhana..
hingga kelak nanti mampu kululuh lantakkan tempurung gelap diantara dua sejoli yang gundah
temukan sebuah jalan setapak lantas bergandeng tangan lalu tertatih berdua
pada letih di batas senja, diantara fajar dan malam...
kelak kita akan temukan rumah untuk kita pulang , dimana letih sampai pada penghujung
dimana pendar yang meredup kembali menghangat,
dimana aku dan kamu saling bersandar, tersenyum serta terlelap...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar